Rizky Rianto
2 min readMay 27, 2023
Photo by Kaizen Nguyễn on Unsplash

Gambar rumpang

Gambar yang belum usai kau buat. Lantaran kau sedang tertatih melawan ketakutanmu sendiri. Tugas dan tanggung jawabmu juga belum usai. Tersisa 2 bulan lagi dan gambar yang kau impikan awal sebelum kau memulai. Tergambar indah dalam imajinasimu. Belum juga usai. Atau tidak akan pernah usai.

Ekspektasi tak seindah dengan realita yang berhasil membuat matamu terbuka. Gambar itu masih banyak bagian yang rumpang. Sedang kau kini bimbang. Menyelesaikan atau lari mencari tempat baru. Meninggalkan gambar rumpang yang jenuh kau melihatnya. Merasakannya. Berada dihadapannya.

Selain rumpang, gambar itu tak memiliki warna. Hanya goresan pensil standar yang kau beli di ATK dekat rumahmu. Sesungguhnya kau ingin, teramat ingin untuk memberi sentuhan warna dalam gambar itu. Tapi kejenuhan meratapi dirimu. Menggoda perlahan, berbisik “sudah tinggalkan saja. Mereka tak mengerti dirimu.”

Kilas balik awal sebelum mulai menggambar. Dirimu berapi-api lantaran yakin, ditanganmu gambar ini akan indah dan menuai puji dan kagum. Sayang sekali, kau lupa harus melawan batin yang terus berbicara tentang semua yang pernah kau alami. Bayangannya terus hadir ketika malam bertamu dalam kamar kecilmu. Itu alasan kau belum mengisi gambar rumpang itu. Memberi warna. Sedang kau sibuk dengan pertengkaran batin yang tak usai-usai.

Gambar itu masih rumpang hingga kata ini tercipta. Kau masih takut untuk mengambil langkah berbeda. Dinamisnya dunia membuat mu asik dalam kesendirian. Kau ketakutan dan batinmu tertawa.

Rizky Rianto
Rizky Rianto

Written by Rizky Rianto

Suka mengembara dalam pikiran, menikmati imajinasi dan bila sempat, menulis di sana.

No responses yet